9/10/2019

Zygomycotina

Zygomycotina

Zygomycotina
Admin
9/10/2019

Zygomycotina

Saat ini dikenal sekitar 600 jenis yang termasuk Zycomycetes. Semua jamur ini hanya menghasilkan spora nonmotil (aplanospora) dan tidak menghasilkan spora kembara (zoospora). Hal ini menunjukkan kemajuan tingkat evolusi dari jamur primitif yang hidup di air menuju jamur yang lebih maju yang hidup di darat. Zycomycetes banyak ditemukan di tanah lembab yang kaya bahan organik. Sebagian hidup sebagai saprofit dan yang lain merupakan parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Hifanya bersifat senosit yaitu tidak bersepta dengan inti haploid, terdapat hifa yang berfungsi sebagai penyerap makanan (rhizoid) dan penghubung (stolon). 
(Hemi Budiati. 2009: 84)


1. Ciri-ciri Zygomycotina

Suatu jamur termasuk dalam divisi Zyzomycotina jika memiliki ciri-ciri berikut.


  • Alat reproduksi seksual berupa zigospora.
  • Tubuh memiliki banyak inti sel dan terususun atas hifa tanpa sekat. Tiga tipe hifa pada Zygomycotina, yaitu stolon, rizoid, dan sporangiofor.
  • Tidak membentuk tubuh buah.
  • Hidup sebagai saprofit, sebagian ada yang parasit.
  • Habitat di tempat sisa-sisa makhluk hidup.

2. Reproduksi Zygomycotina

Zygomycotina bereproduksi secara seksual dan aseksual.


  • Reproduksi aseksual

Reproduksi aseksual Zygomycotina diawali dengan fragmentasi hifa di mana hifa dewasa terputus dari hifa induk lalu tumbuh menjadi hifa baru. Kemudian, dilanjutkan dengan pembentukan sporangium yang nantinya diakhiri dengan pembentukan miselium baru.


  • Reproduksi seksual

Adapun reproduksi seksual Zygomycotina ditunjukkan oleh gambar berikut.


Reproduksi seksualnya diawali dengan pertemuan antara hifa (+) dan hifa (-). Kedua hifa tersebut akan membentuk gametangium. Jika kondisi lingkungan sesuai, gametangium akan berkembang menjadi zigosporangium. Di dalam zigosporangium akan terbentuk zigospora yang nantinya akan berkecambah membentuk sporangium. Sporangium ini merupakan tempat pembentukan spora. Nah, spora tersebut nantinya akan tersebar di atas tanah lalu membentuk jamur baru.

3. Contoh Organisme Zygomycotina


  • Rhizopus sp berperan dalam pembuatan tempe.
  • Mucor mucedo biasa ditemukan dalam kotoran ternak.
  • Pilobolus sp.
  • Beauveria bassiana.


Dalam perkembangannnya Zygomycetes memunculkan kelompok baru yaitu

Glomeromycetes 

Glomeromycetes merupakan kelompok jamur yang sebagian besar bersimbiosis dengan tanaman yaitu membentuk mikoriza arbuskuler. Mikoriza merupakan bentuk jamur yang hidup dan bersimbiosis pada akar tanaman tingkat tinggi. Mikoriza membentuk hifa khusus yang tumbuh membentuk miselium yang melingkupi ujung akar. Beberapa jenis tanaman pertanian bergantung pada mikoriza untuk dapat tumbuh optimal.

Terdapat dua tipe Mikoriza, yaitu sebagai berikut.

Ektomikoriza, hifa jamur tidak menembus ke dalam akar (korteks) melainkan hanya sampai pada epidermis saja, contoh jamur yang berasosiasi dengan akar pinus.
Endomikoriza, hifa jamur menembus sampai ke bagian korteks, misalnya terdapat pada tanaman anggrek dan sayuran seperti kol dan bit.
Glomeromycetes mula-mula termasuk dalam kingdom Zycomycetes, tetapi Walker dan Schubler pada tahun 2002 memisahkannya menjadi kingdom tersendiri karena terdapat perbedaan dengan Zycomycetes. Saat ini baru sekitar 150 jenis Glomeromycota yang telah diteliti. Ciri khas Glomeromycota adalah hidupnya selalu bersimbiosis dengan tumbuhan (tidak dapat hidup bebas), membentuk arbuskuler yang bercabang dikotomi pada akar tumbuhan), hifanya tak bersekat, dan menghasilkan spora multinukleat berukuran besar dan berdinding tebal. Arbuskuler merupakan struktur yang digunakan sebagai tempat pertukaran makanan antara jamur dan tanaman inang. Jenis lain membentuk struktur seperti balon pada akar inang yang disebut vesikel. Arbuskuler dan vesikel juga berfungsi sebagai tempat penimbunan hasil metabolisme jamur. Glomeromycota berkembang biak secara aseksualmembentuk spora. Jika kondisi menguntungkan, spora berkecambah membentuk apresoria pada akar tumbuhan inang dan membentuk mikoriza baru. Reproduksi seksual pada Glomeromycota tidak ditemukan. Beberapa contoh Glomeromycota adalah Glomus mosseae, G. claroideum, Archaeospora leptoticha, Sclerocystis, Acaulospora, dan Entrophospora. 

(Hemi Budiati. 2009: 85-86).
Zygomycotina
4/ 5
Oleh

Comments