11/11/2019

Alasan Kenapa Jamur Truffle Mahal Dan Cara Budidaya Secara Alami

Alasan Kenapa Jamur Truffle Mahal Dan Cara Budidaya Secara Alami





Truffle adalah bagian yang membesar dari jamur Ascomycetes, yang merupakan salah satu spesies jamur dari genus Tuber. Truffle adalah jamur ectomycorrhizal, dan dengan demikian biasanya ditemukan menempel ke akar pohon. Penyebaran sporanya didapat melalui fungivora, hewan yang memakan jamur-jamuran.

Truffle terkenal dan berharga tinggi dalam budaya kuliner Eropa dengan perannya sebagai penyedap makanan. Ahli tata boga Jean Anthelme Brillat-Savarin menyebut truffle sebagai "intannya dapur". Truffle sangat dihargai dalam masakan Prancis, Kroasia, Georgia, Bulgaria, Yunani, Italia, Timur Tengah, dan Spanyol, sebagaimana juga sangat dihargai dalam kuliner tingkat tinggi dunia.

Alasan Kenapa Jamur Truffle Mahal 

Meskipun tumbuh dengan cara yang sama, jamur truffle memiliki beberapa jenis. Beberapa yang paling dikenal adalah winter white, winter black, muscat black, musky black, Chinese black, Himalayan black, summer black, autumn black, dan white truffle. Bahkan terdapat lebih banyak lagi jenis jamur truffle, namun tidak semuanya dapat dikonsumsi. Jamur truffle jenis tertentu memiliki rasa yang buruk atau tidak berasa sama sekali.

Lantas, mengapa jamur truffle sangat mahal harganya? Alasan pertama karena truffle hanya dapat tumbuh dengan kondisi tanah dan udara tertentu. Truffle biasanya tumbuh di tempat dengan suhu yang lembab dan hangat pada siang hari dan dingin dimalam hari.

Jamur truffle juga hanya tumbuh di jenis pohon tertentu seperti pohon pinus, ek, dan hazel. Daerah-daerah di Italia dan Prancis dikenal sebagai habitat yang baik bagi truffle, namun beberapa jenis juga tumbuh di Pasifik Barat Laut dan Australia. Jamur ini tumbuh dengan lambat, memiliki musim yang singkat, dan tidak tahan lama ketika sudah diangkat dari tanah. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa jamur truffle membutuhkan waktu selama 4-6 tahun untuk tumbuh.

Setelah tumbuh, tahap selanjutnya adalah menemukan letak truffle. Pemburu jamur truffle dibantu oleh binatang dengan indera penciuman yang tajam untuk menemukannya. Saat memasuki tahap dewasa, jamur truffle secara alami akan mengeluarkan aroma yang dapat menarik hewan tertentu seperti babi.

Meski pun membantu, babi juga menimbulkan masalah karena kerap memakan truffle yang ditemukan. Karenanya, para pembudidaya truffle melatih anjing untuk berburu. Belum selesai sampai di situ, ketika sudah di temukan, tanah akan digali dengan hati-hati untuk mengangkat trufflenya. Beragam proses yang dilakukan dengan sangat hati-hati membuat harga jamur ini sangat tinggi.

Konsumen mendeskripsikan bahwa jamur truffle memberikan rasa umami dan sedikit aroma jamur yang lezat. Namun perlu diingat bahwa semakin lama truffle disimpan, semakin berkurang rasanya. Rasa yang khas membuat orang rela merogoh kocek yang tinggi untuk menikmatinya.

Meski begitu, tidak semua harga truffle setara. Jamur ini yang paling rendah harganya adalah jenis black truffle karena durasi panennya yang lebih lama, dapat dibekukan, dan tidak selangka jenis yang lain. Sementara, rekor harga tertinggi dipegang oleh white truffle. White truffle sangat langka dan tidak mudah diawetkan serta mengandung rasa yang sangat kuat. White truffle Eropa dibandrol seharga USD 3600 atau sekitar Rp 50,6 juta per 450 gram.


6 Cara Budidaya Jamur Truffle di Indonesia Secara Alami

Cara budidaya jamur truffle di Indonesia menjadi salah satu trend dalam budidaya jamur. Meskipun relatif sulit, namun tentunya jika kita memiliki pengetahuan serta juga skill yang mumpuni bukan berarti kita tidak akan mampu untuk melakukannya hingga mencapai keberhasilan.

Perlu di ketahui juga bahwa jakur truffle bagi sebagian kalangan masyarakat Indonesia belum cukup familiar. Sebab, jamur ini lebih dikenal sebagai hidangan yang melengkapi sebagian besar masakan eropa. Sehingga mayoritas konsumen jamur truffle berada di daratan eropa.

Adapun caranya yaitu :

1. Kenali Jenis Truffle

Sebelum mulai membudidayakan truffle maka tentu anda harus mengenali jamur yang yang satu ini. Sebab pastinya mulai dari karakter dan cara hidupnya akan berbeda dengan jenis jamur pada umumnya misal cara budidaya baglog jamur tiram atau juga cara budidaya jamur barat yang sudah umum di budidayakan. Di dunia sendiri khususnya masyarakat eropa mengenal dua jenis truffle, yakni truffle putih dan juga truffle hitam.

Namun dari kedua jenis tersebut yang paling digandrungi adalah jenis truffle putih yang dianggap lebih memiliki aroma yang tajam. Asal anda tahu bahwa jamur truffle inu bukan dikonsumsi dalam bentu sajian, namun hanya ditambahkan kedalam jenis makanan untuk memperkaya raaa dan juga aroma hidangan. Padahal jumlah yang ditambahkan hanya sedikit, namun itupun harganya sudah selangit.

Jamur truffle hitam dengan nama latin Tuber melanosporum jika dirupiahkan harga perkilonya mencapai 30 juta rupiah, sedangkan jamur truffle putih dengan nama latin Tuber magnatum harga perkilonya bisa mencapai 120 juta rupiah. Wah wah sudah seperti harga rumah ya, maka dari itu juga konsumen jamur ini jumlahnya terbatas sebab hanya menyisir kaum milyader dan elit yang rela merogoh kocek dalam dalam untuk menikmati sajian dari jamur truffle. Saking mahalnya sampai sampai truffle menjadi salah satu jenis makanan yang termasuk makanan termahal di dunia.

Tentu saja hal ini menambah gengsindari pada penikmatnya. Semaiin mahal harganya maka akan semakin diburu. Selain itu juga, tingkat kesulitan mendapatkan jamur truffle juga tidak bisa dipandang remeh. pemburu profesional saja kini mulai cukup kesulitan mendapatkan jamur truffle alami di alam bebas karena saking mahal harganya maka orang orang mulai berlomba mendapatkannya. Namun pastinya mendapatkan jamur truffle yang berkualitas bukan hal mudah, sebab minimal harus berusia dua tahun agar menghasilkan aroma yang khas, semakin lama umur jamur tersebut maka akan semakin mahal dan disukai konsumen.

2. Kenali Karakteristiknya


Langkah kedua adalah memahami karakteristik hidup dari si jamur truffle ini. Dimana jamur truffle selalu bersimbiosis dengan akar tanaman pohon oak. Tidah hanya iti saja ada beberapa hal yang juga harus anda ketahui, antara lain adalah :

  • Kondisi lingkungan harus di buat spesifik, dalam artian di habitat alaminya jamur truffle akan ditemukan di pedalaman hutan belantara yang masih alami serta juga lembab.
  • Wilayah tempat tumbuh bukanlah daerah dengan kondisi yang ekstrim, sehingga sebetulnya tidak direkomendasikan melakkukan budidaya di indonesia.
  • Sebab dengab kondisi cuaca yang tak menentu seperti saat ini maka faktor dan resiko kegagalan juga akan relatif besar.
  • Kondisi tanah harus subur dan gembur serta tidak mendapatkan paparan cahaya matahari penuh.
  • Habitat asli jamur truffle adalah negara yang memiliki 4 musim.
  • Lokasi paling ideal yang bisa menjadi referensi adalah daerah alba Italia. 

3. Pemilihan Lokasi Budidaya


Cara budidaya jamur truffle di indonesia yang selanjutnya adalah berkaitan dengan apa yang sudah di uraikan pada nomor dua. Bahwa sebaiknya pemilihan lokasi budidaya harus benar benar diperhatikan seperti pjuga pada cara budidaya jamur tiram f1. Sebab, jika tidak maka tentu budidaya hanya akan sia sia saja. Apalagi jamur truffle sendiri sangat begitu sensitif terutama terhadap perubahan cuaca. Oleh karena itu, sebisa mungkin pilih daerah dengan kondisi cuaca, geografis, tanah dan bentang alam yang mendukung sehingga budidaya anda tidak akan sia sia dan dapat memberikan hasil yang optimal.

4. Penanaman Pohon Oak


Sebagaimana yang telah dijelaskan pada poin awal bahwa jamur truffle merupakan jenis jamur yang tumbuh dan bersimbiosis dengan tanaman akar ek atau oak.

Maka tentu untuk mulai membudidayakannya anda harus menanam pohon Oak terlebih dahulu, dengan demikian maka secara alami diharapkan jamur truffle akan dapat tumbuh seperti juga dilakukan pada cara budidaya jamur merang dengan serbuk kayu .  Adapun cara untuk melakukan penanaman pohok Oak adalah sebagai berikut :

  • Buat lubang tanam dengan jarak 3-3,5 meter pertanaman.
  • Kemudian tanamkan bibit kedalam lubang tanam dan tambahkan pupuk kandang.
  • Tanaman oak sendiri merupakan jenis tanaman yang dapat tumbuh di hampir semua wilayah belahan bumi termasuk juga indonesia.
  • Untuk bibitnya anda bisa mendapatkan atau memesan pada toko bibit yang menyediakannya.
  • Batang tanaman oak dapat tumbuh sangat besar dan tinggi, karenanya sebaiknya di tanam pada lokasi dan lahan terbuka agar tidak menganggu. 

5. Perawatan Dan Pemeliharaan


Dalam setiap budidaya, perawatan dan pemeliharaan juga wajib dilakukan. Apalagi dalam budidaya ini bisa memakan durasi waktu yang panjang. Sehingga perawatan dan pemeliharaan harus terus dilakukan seperti yang juga dilakukan pada cara budidaya jamur merang alami . Tentunya ada 3 hal yang harus dilakukan antara lain :

  • Pengairan atau penyiraman wajib dilakukan untuk membuat tanaman dapat bertahan hidup. Apalagi pada saat awal masa pertumbuhan maka pengairan wajib dilakukan. Serta juga pada musin kering, penyiraman ini berfungsi untuk menjaga agar tanah tetap lembab, sehingga tanaman tidak mengalami kekeringan.
  • Penyiangan dilakukan untuk menyingkirkan tanaman penganggu seperti gulma atau rumout liar. Minimal penyiangan dilakukan setiap 3 bulan sekali. Hal ini juga untuk mengantisipasi agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
  • Pemupukan diberikan untuk memastikan tanaman tumbuh subur. Caranya adalah dengan memberikan tambahan unsur hara melalalui akar tanaman. Dapat diberikan langsung dengan ditabur atau juga dilarutkan bersamaan dengan proses penyiraman. Pupuk yang lazim diberikan adalah pupuk NPK Lengkap yang memiliki kandungan Nitrogen, Posfor dan Kalium.

6. Panen


Dari budidaya yang sudah dilakukan oleh Dr. Paul Thomas di Inggris, panen pertama mulai dapat dilakukan saat tanaman oak berusia 10 tahun. Maka anda harus cukup sabar menantinya, untuk memeprmudah anda bisa menggunakan bantuan dari indera penciuman anjing yang sudah terlatih atau babi betina.

Nah, itulah tadi Alasan Kenapa Jamur Truffle Mahal Dan Cara Budidaya Secara Alami. Selamat mencoba dan semoga artikel ini dapat bermanfaat.

11/02/2019

Cara Budidaya Jamur Tiram Putih Mudah Dipraktikan Untuk Pemula

Cara Budidaya Jamur Tiram Putih Mudah Dipraktikan Untuk Pemula 




Jamur kini menjadi bahan makanan yang banyak dicari. Budidaya jamur pun dikembangkan oleh masyarakat untuk memenuhi permintaan pasar.  Apalagi jamur memang merupakan makanan yang menyehatkan.
Budidaya jamur tiram sangat cocok untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Investasi yang dibutuhkan untuk memulai udaha budidaya jamur tiram cukup murah dan bisa dilakukan bertahap. Bagian tersulit adalah membuat baglog, media tanam yang telah diinokulaikan dengan bibit jamur.

Berdasarkan manfaatnya, jamur dibagi menjadi tiga kelompok. Terdapat jamur yang bisa dikonsumsi, jamur yang digunakan obat, dan jamur yang beracun. Jamur yang bisa dikonsumsi ini memiliki nilai gizi yang tinggi dan disebut dengan jamur edible atau layak makan.
Jamur mengandung rendah kalori dan hampir tidak memiliki lemak. Vitamin D dan B12 juga bisa kamu temukan di dalam jamur, loh. Oleh karena itu, jamur sangat cocok untuk dikonsumsi.
Salah satu jamur yang bisa dikonsumsi adalah jamur tiram. Jamur tiram identik dengan bentuknya yang putih, lebar, tumbuh bergerombol seperti payung, dan bentuknya yang menyerupai cangkang tiram. Jamur tiram sangat mudah ditemukan apalagi di Indonesia. Oleh karena itu, tak jarang masyarakat membudidayakan jamur tiram ini karena banyak sekali peminatnya.

Nah, buat kamu yang mulai tertarik untuk membudidaykan jamur tiram ini, yuk simak ulasan berikut :


Cara budidaya jamur tiram untuk pemula

Ada banyak jenis jamur tiram, mulai dari jamur tiram abu-abu, tiram putih, cokelat, dan juga emas. Di setiap jenis jamur tiram ini, tentunya memiliki keunikannya masing-masing.
Namun salah satu jamur tiram yang banyak digandrungi oleh masyarakat adalah jamur tiram putih. Kebutuhan akan jamur tiram ini selalu tinggi karena disukai oleh hampir semua kalangan. Bahkan kreasi makanan dari jamur tiram putih ini banyak sekali.
Karena kebutuhannya yang semakin meningkat, tak jarang orang berkeinginan untuk membudidayakan jamur tiram putih ini. Buat para pemula yang igin memulai budidaya jamur tiram, biasanya memulai budidaya dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah. Berikut cara budidaya jamur tiram untuk pemula:

1. Siapkan Kumbung



Kumbung atau rumah jamur merupakan tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan atau ruangan yang diisi dengan rak-rak untuk meletakkan baglog. Ruangan ini harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.
Kumbung biasanya terbuat dari bambu atau kayu. Dinding kumbung bisa dibuat dari papan. Atapnya kamu bisa menggunakan genteng. Dianjurkan untuk tidak menggunakan atap asbes atau seng, karena akan mendatangkan panas.
Sedangkan pada bagian lantainya tetap menggunakan tanah, agar air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap.
Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu. Posisi rak diletakkan berjajar dan antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.
Ukuran kumbung yang dianjurkan sebaiknya tidak kurang dari 40 cm. Rak bisa dibuat hanya 2 – 3 tingkat saja. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini mampu menyimpan 70 – 80 baglog. Banyaknya rak sendiri disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Sebelum mamasukkan baglog ke dalam kumbung, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.

  • Pertama, kamu perlu membersihkan kumbung dan rak-rak dari kotoran.
  • Kedua, lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung. Perlu diamkan selama 2 hari sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung.
  • Terakhir, saat bau sudah hilang kamu bisa masukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan. Di mana seluruh permukaannya sudah tertutupi dengan serabut putih.

2. Menyiapkan Baglog

Baglog adalah media tanam untuk meletakkan bibit jamur tiram. Karena jamur tiram merupakan jamur kayu, sehingga bahan utama dari baglog adalah serbuk gergaji.
Baglog dibungkus plastik berbentuk silender, yang dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Di lubang inilah jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.
Pada budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya membuat baglog sendiri. Namun bagi pemula, biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Sehingga petani bisa fokus hanya menjalankan usaha budidaya saja tanpa harus membuat baglog sendiri.

3. Cara Merawat Baglog



Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yaitu dengan diletakkan secara vertikal dan horizontal. Meletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas sedangkan cara horizontal lubang baglog menghadap ke samping.
Kedua cara budidaya jamur tiram ini memiliki kelebihannya masing-masing. Kalau disusun secara horizontal menjadi lebih aman dari siraman air. Karena jika penyiraman berlebih, air tidak akan masuk ke dalam baglog.
Selain itu, untuk melakukan panen lebih mudah. Hanya saja, penyusunan dengan cara horizontal ini lebih banyak memakan ruang.

Berikut cara budidaya jamur tiram dan perawatannya:


  • Sebelum menyusun baglog, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan kurang lebih 5 hari. Bila lantai terbuat dari tanah, lakukan penyiraman untuk menambah kelembaban.
  • Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan ruang tumbuh lebih lebar. Biarkan selama 3 hari, dan jangan didiram. Cukup siram pada bagian lantai saja.
  • Lakukan penyiraman dengan sprayer. Penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan-tetesan air. Semakin sempurna pengabutan, maka akan semakin baik. Kamu bisa menyiramnya 2 – 3 kali sehari, tergantung suhu dan kelembaban kumbung. Kamu tetap perlu menjaga suhu pada kisaran 16 – 24 derajat selsius.

Tips Memilih Bibit Jamur Tiram

Jika Anda membeli bibit jamur tiram berkualitas dari orang lain, Anda juga tidak bisa sepenuhnya percaya kepada mereka. Anda harus tetap memperhatikan beberapa hal berikut untuk menghindari hal yang tidak di inginkan :


  • Cek nilai BER (biological ratio) dari bibit tersebut. Untuk jamur tiram biasanya memiliki BER sekitar 75%
  • Instansi ternama yang saya maksudkan di atas adalah instansi yang sudah memiliki sertifikat atau sudah dilegalkan dari pemerintah
  • Miseliom tumbuh penuh dan merata
  • Cek kembali tanggal kadaluarsanya
  • Berkonsultasilah kepada mereka yang sudah berhasil membudidayakan jamur tiram. Tentu saja hal ini tidak mudah, karena Anda paling tidak harus akrab terlebih dahulu kepada mereka. Pengusaha jamur tiram yang sudah sukses tentunya tidak akan mudah membagikan resep kesuksesannya kepada orang yang tidak mereka kenal yang mungkin nanti suatu hari justru menjadi kompetitor mereka.
  • Selain mengenal jenis – jenis jamur tiram serta bagaimana cara memilih bibit yang berkualitas, Anda juga harus mengerti tentang media tanam untuk jamur tiram. Ada beberapa bahan yang dapat digunakan untuk menjadi media tanam. Beberapa bahan ini dicampur menjadi satu dengan komposisi yang sesuai dengan kebutuhan jamur tiram.


Untuk hal ini Anda harus mencari banyak referensi tentang komposisi yang pas untuk jenis jamur tiram yang akan Anda budidaya. Bahan – bahan tersebut adalah : serbuk kayu, bekatul, kapur CaCo, dan air. Komposisi yang ideal seharusnya menghasilkan media tanam yang jika digenggam tidak mengeluarkan air, namun jika dileas tidak pecah.

Memanen jamur


  • Kalau baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam waktu 1 – 2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5 – 8 kali, bila perawatannya baik.
  • Baglog dengan bobot sekitar 1 kilogram akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7 – 0,8 kilogram. Setelah itu baglog dibuang atau bisa dijadikan bahan kompos. Panen ini dilakukan pada jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya bila ujung-ujungnua telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah, warnanya masih putih bersih.
  • Bila masa panen lewat setengah hari saja, maka warna bisa menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya akan pecah. Kalau sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama. Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2 – 3 minggu lagi.


Itulah Cara Budidaya Jamur Tiram Putih Mudah Dipraktikan Untuk Pemula, semoga ulasan singkat diatas bisa membantu untuk yang berminat belajar membudidayakan jamur tiram putih.

Serba-serbi Budidaya Jamur Tiram

Serba-serbi Budidaya Jamur Tiram





Jamur tiram atau dalam bahasa latin disebut Pleurotus sp. merupakan salah satu jamur konsumsi yang termasuk dalam Kelas Bosidiomycetes. Nama lain jamur tiram diantaranya adalah shimeji (jepang), Abalon mushroom atau ayster mushroom (Eropa atau Amerika), Supa liat (Jawa Barat). Warna tubuhnya juga bermacam-macam diantaranya putih, kecoklat-coklatan, keabu-abuan, kemerah-merahan, kekuning-kuningan, dan sebagainya sehingga namanya tergantung pada warna tubuhnya. Bila telah semakin tua, apalagi kalau sudah menjadi kering maka jamur tiram akan menjadi liat walaupun terus menerus direbus akan tetap liat. Jenis jamur yang paling banyak dicari adalah yang tumbuh secara alami yaitu biasanya tumbuh pada kayu lunak, seperti karet, kapuk, dan kidamar karena bentuknya besar, berdaging tebal,dan empuk.


Jamur Tiram yang di budidayakan

Jamur tiram yang telah banyak dibudidayakan oleh para petani jamur Indonesia secara umum antara lain :

1. Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). 

Jamur jenis ini memiliki tangkai yang  bercabang-cabang. Seperti juga namanya jamur tiram putih ini memang berwarna putih, tudung jamurnya bulat dengan diameter berkisar antara 3-15 cm. Jamur Tiram Putih sebagaimana jenis  jamur lainnya hidup pada kayu lapuk, serbuk gergaji, limbah daun dan batang jerami, ataupun limbah kapas.

Dinamakan sebagai jamur tiram putih karena mempunyai rasa dan tekstur yang mirip tiram dan memiliki warna putih. Tubuh buah pada jamur ini menyerupai cangkang pada kerang, memiliki tudung yang halus dan dengan panjang 5-15 cm. Saat masih muda, berbentuk seperti kancing kemudian akan berkembang manjadi bentuk pipih. Selain itu ketika masih muda, warna tudungnya yang cokelat gelap kebiru-biruan akan segera menjadi cokelat pucat dan berubah menjadi putih bila telah dewasa. Jamur ini memiliki tangkai yang sangat pendek berwarna putih. Jamur tiram putih sangat popular untuk saat ini. Teksturnya lembut, penampilannya menarik, dan cita rasanya relatif netral sehingga mudah untuk dipadukan pada berbagai masakan.

2. Jamur Tiram Abu-abu (Pleurotus cystidius). 

Jenis jamur tiram ini tangkainya tidak memiliki cabang, memiliki tudung berbentuk bulat dengan diameter lebih kecil dibandingkan dengan tudung jamur tiram putih. Tiram abu-abu keunggulannya yaitu mempunyai rasa manis.

3. Jamur Tiram Raja (Pleurotus umbellatus). 

Atau disebut juga King oyster tidak bercabang, memiliki tudung besar dengan warna kecoklat coklatan dan pecah-pecah pada bagian pinggirnya.

Kandungan Jamur Tiram


  • Kandungan protein jamur tiram rata-rata 3,5-4% dari berat basahnya. Hal tersebut berarti bahwa proteinnya dua kali lipat lebih tinggi bila dibandingkan dengan asparagus dan kubis. Bila dihitung dari berat kering jamur tiram maka kandungan proteinnya adalah 19-35%, sementara pada beras 7,3%, pada gandum 13,2%, pada kedelai 39,1% dan pada susu sapi 25,2%. Jamur tiram juga diketahui mengandung sembilan asam amino esensial yang tidak bisa disintesis dalam tubuh yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin dan fenilalanin.
  • Kandungan lemak jamur tiram setidaknya berkisar 72% dari total asam-asam lemaknya adalah asam lemak tidak jenuh. Jamur tiram juga mengandung sejumlah vitamin penting terutama kelompok vitamin B, vitamin C dan provitamin D yang akan diubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar matahari.
  • Kandungan vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol)-nya cukup tinggi. Jamur merupakan sumber mineral yang baik, Kandungan mineral utama yang tertinggi adalah kalium (K), kemudian fosfor (P), natrium (Na), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Namun, jamur juga merupakan sumber mineral minor yang baik karena mengandung seng, besi, mangan, molibdenum, kadmium, dan tembaga. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Mg mencapai 56-70 persen dari total abu, dengan kandungan kalium sangat tinggi mencapai 45 persen. Menurut Chang dan Miles kandungan logam berat itu masih jauh di bawah batas yang ditetapkan dalam undang-undang Fruit Product Order and Prevention of Food Adulteration Act tahun 1954. Oleh karena itu jamur tiram digolongkan sebagai salah satu sayuran yang aman untuk dikonsumsi setiap hari, merupakan sumber yang baik untuk asam-asam amino yang diperlukan oleh tubuh dalam membentuk protein, sumber yang baik untuk vitamin terutama vitamin B1, B2 dan provitamin D2, dan sumber mineral terutama kalium dan fosfor.


Karakteristik Jamur Tiram


  • Jamur tiram cukup adaptif dan bisa hidup pada daerah yang bersuhu antara 10°C s/d 32°C, artinya bila suhu 32°C maka jamur tiram akan tumbuh kurang baik. Adapun pertumbuhan jamur tiram secara optimum adalah pada suhu 25-26 °C. Secara alami daerah di Indonesia yang mempunyai suhu 25°C -26°C terdapat pada daerah dataran tinggi yaitu kira-kira pada daerah dengan ketinggian yang berkisar antara 500-1000 m dpl.
  • Jamur tiram dapat ditumbuh kembangkan secara buatan dengan memanfaatkan media buatan. Media yang umum digunakan adalah serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastik.
  • Pemeliharaan dapat dilakukan di dalam kumbung yang difasilitasi hujan buatan, disusun diatas rak secara vertikal.
  • Pertumbuhan dan produksi jamur tiram sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, sehingga peranan ketekunan pemelihara sangat menentukan.
  • Tubuh buah pada jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus ) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter tudung antara 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.  Spora jamur tiram berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.


Di alam bebas, jamur tiram dapat dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan ataupun di daerah yang sejuk. Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu sehingga tubuh buah jamur tiram sering terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang. Oleh karena itu, saat ingin membudidayakan jamur tiram ini, substrat yang dibuat juga harus memperhatikan habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.

Jamur tiram, mengalami dua tipe perkembangbiakan selama siklus hidupnya, yaitu secara aseksual maupun secara seksual. Seperti halnya reproduksi aseksual yang terjadi pada jamur pada umumnya yaitu spora yang terbentuk secara endogen pada kantung spora (sporangium), spora aseksual yang disebut konidiospora terbentuk dalam konidium. Sedangkan reproduksi secara seksual terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan gamet betina membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa. Spora seksual pada jamur tiram putih, disebut juga basidiospora yang terletak pada kantung basidium.  Mula-mula basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu miselium dengan inti haploid.

Miselium akan terus tumbuh hingga hifa pada miselium akan berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami membentuk hifa dikaryotik. Setelah itu tubuh buah akan terbentuk apabila kondisi lingkungan sesuai ( suhu antara 10-20°C, kelembapan 85-90%, cukup cahaya, dan CO2 1000 ppm).

Terbentuknya tubuh buah diiringi dengan terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium. Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora pada basidium.  Basidium ini terletak pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak (lamela).  Dari spora yang terlepas ini akan berkembang menjadi hifa monokarion. Hifa ini akan memanjangkan filamennya membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus dengan dibatasi oleh adanya septum (satu septum satu nukleus). Selanjutnya hifa monokarion akan mengumpul membentuk miselium awal yang berupa jaringan sambung menyambung berwarna putih dan akhirnya akan tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion).

Pada tingkatan ini, hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami, kariogami dan meiosis sehingga membentuk bakal jamur yang akan tumbuh menjadi jamur dewasa. Jamur dewasa ini dapat langsung dipanen atau juga dipersiapkan untuk kembali menjadi bibit induk.


Manfaat Mengkonsumsi Jamur Tiram


  1. Jamur tiram aman dan baik untuk dikonsumsi setiap hari karena banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Manfaat jamur tiram diantaranya adalah untuk menekan kolesterol jahat di dalam darah, menyerap kelebihan kadar gula dalam darah dan menyeimbangkan metabolisme tubuh.
  2. Sejak berabad-abad lalu, jamur sudah menjadi makanan istimewa sehingga banyak orang menjadi penggemar. Jamur tiram juga diketahui memiliki khasiat obat untuk berbagai jenis penyakit seperti diabetes, lever dan anemia. Jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena memiliki serat yang tinggi, sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh membantu pencernaan, antikanker, antitumor, antivirus (termasuk AIDS) serta anti jamur, dan antibakteri.
  3. Sudah menjadi kebudayaan turun-temurun bagi masyarakat Jepang dan Cina untuk melengkapi menu dengan jamur. Bukan saja kelezatan rasa, tetapi juga nilai gizinya yang tinggi. Orang Yunani kuno percaya, makan jamur dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih kuat dan sehat. Firaun, Raja Mesir yang terkenal sangat keji, diceritakan sangat suka makan jamur. Saking istimewanya jamur sampai-sampai raja menyebut jamur sebagai makanan para dewa.
  4. Tidak hanya menyedapkan, jamur mempunyai kandungan gizi yang cukup baik. Komposisi yang terkandung pada jamur tergantung jenis dan tempat tumbuhnya. Saat ini beberapa jamur dikembangkan sebagai obat untuk melawan kanker, kolesterol, dan AIDS. Senyawa aktif yang terkandung dalam jamur dikabarkan dapat berperan sebagai antijamur, antibakteri, dan antivirus serta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat membunuh serangga dan nematoda. Pada tahun 1960, para peneliti berhasil menemukan pengaruh beberapa jamur sebagai antitumor. Komponen aktif yang dimaksud adalah polysaccharida, khususnya Beta - D - Glucans. Sebagai standardisasi produk dari jamur tiram disebut bahwa Plovastin berfungsi sebagai suplemen penurun kolesterol. Komponen aktif dari Plovastin adalah statin yang diketahui secara baik mampu menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia.
  5. Berdasarkan hasil penelitian Bobek dari Research Institute of  Nutrition Bratislava tentang "Natural products with hypolipemic and anti oxidant effect". Telah dilakukan studi pada sebuah grup sejumlah 57 laki-laki: perempuan = 1:1, dengan kasus hyperlipoproteinemia. Selama satu bulan penelitian, mereka mengonsumsi 10 gram jamur tiram secara teratur. Kesimpulan, secara statistik sangat bagus, yakni terjadi penurunan kolesterol dan serum 12,6% dan triglycerol turun 27,2%. Jamur tiram juga mempunyai efek antioksidan yaitu ditunjukkan dengan turunnya hasil peroksidasi di dalam eritrosit.
  6. Secara alami Beta-1,3/1-6-Glucan berasal dari polysaccharida yang secara intensif dipelajari sejak tahun 1950 sebagai antitumor serta perangkat immunostimulating yaitu perangkat untuk pemicu kekebalan. Pleuran adalah Beta- 1,3/1-6-Glucan yang diisolasi dari jamur tiram dengan kandungan polysaccharida tinggi, biasa digunakan untuk cream, salep, suspensi, dan bedak untuk perawatan wajah di dunia oleh peneliti dan perusahaan kosmetik untuk formulasinya (Contoh; Estee Lauder dan Clinique). Konsentrasi 0,5-2,00%. Perawatan wajah tersebut berguna untuk mengikat air, melembabkan kulit dan anti-inflamasi. Percobaan yang dilakukan pada 121 pasien berjerawat kronis, diberikan setiap hari selama 21 hari, hasilnya 73,5% kondisinya membaik, 18,2% sembuh total (Kuniak et al, 1995. Faculty of Pharmacy and STV, Batislava, Slovak Republic in Beta Glucan Health Center.


Sumber :

Serba Serbi Jamur Tiram
Oleh: Iqbal Nurul Azhar & Yunin H
Buku Serba-Serbi Bertani Jamur Tiram, 2015. Bangkalan: UTM Press

9/18/2019

Belajar Mudahnya Berternak Dan Tekhnik Pembibitan Jamur Tiram

Belajar Mudahnya Berternak Dan Tekhnik Pembibitan Jamur Tiram


Bisnis budidaya jamur tiram saat ini masih berpotensi meningkat seiring dengan dikenalnya jamur sebagai bahan pangan eksotis. Saat ini banyak restoran, kafe, hotel yang menghidangkan beragam menu jamur. Penikmat jamur pun kini semakin banyak dari beragam kelas sosial. Jamur sendiri mengandung serat, betaglucan, vitamin B, mineral, kalium dan beberapa jenis karbohidrat.

Dalam menjalankan bisnis budidaya jamur, keberadaan bibit menjadi salah satu kebutuhan utama sebelum memulai usaha. Bahkan bisa dikatakan bibit jamur menjadi bagian dari modal usaha yang perlu Anda persiapkan sebaik mungkin. Sebab, dengan bermodalkan bibit jamur yang berkualitas bagus maka hasil panen yang akan Anda dapatkan juga bisa maksimal. Namun sebaliknya, bila bibit jamur yang Anda gunakan kualitasnya kurang bagus maka bisa dipastikan hasil panen jamur yang didapatkan juga belum bisa maksimal.

Untuk membantu Anda mempersiapkan bibit, berikut kami informasikan teknik pembuatan bibit jamur yang bisa Anda lakukan sebelum memulai usaha.

Bibit jamur F1


Proses pembibitan F1 dilakukan dengan mengambil spora langsung dari indukan jamur dewasa. Spora bisa Anda ambil di kantong spora yang terletak pada ujung basidia. Yang dimaksud dengan basidia sendiri adalah bagian dari tubuh jamur yang terletak pada sekat-sekat atau bilah-bilah jamur dewasa. Untuk teknik pembibitan F1, Anda bisa menggunakan media Potatoes Dextorse Agar (PDA) untuk menghasilkan kultur murni jamur konsumsi. Biasanya dari satu tabung bibit F1 bisa digunakan untuk memulai usaha jamur skala menengah.

Log botol merupakan tahap adaptasi awal/peralihan  miselium jamur tiram dari media PDA (Potato Dextrose Agar) ke media produksi yang berupa serbuk kayu. salah satu Komposisi/formula medium yang dapat digunakan diantaranya serbuk kayu : Jagung : Beras Merah : gula Putih : NPK (tambahan)  : Air secukupnya dengan perbandingan 100 : 100 : 25 : 4 : 1.

Proses pembuatannya :



  • Campurkan semua bahan ke dalam panci kemudian dimasak seperti menanak nasi.
  • Setelah matang kemudian dinginkan dan masukkan ke dalam  botol sebanyak ¾ volume botol.
  • Tutup botol dengan menggunakan plastik tahan panas
  • Sterilisasi menggunakan autoklaf / panci presto selama 20 -30 menit.
  • Log botol yang telah steril selanjutnya diinokulasi dengan menggunakan miselium jamur tiram yang terdapat pada medium PDA.


Bibit Jamur F2 (Bibit Tebar)

Setelah bibit F1 berhasil diproduksi, satu tabung bibit F1 yang dihasilkan bisa diturunkan menjadi 40 botol bibit F2. Proses ini dilakukan dengan memasukan PDA (Potatoes Dextorse Agar) ke media lain berupa biji-bijian untuk memperbanyak miselium. Beberapa jenis biji-bijan yang bisa Anda gunakan misalnya saja seperti gandum, sorgum, atau jagung yang kemudian dikemas dengan menggunakan botol.

Log tebar merupakan log adaptasi miselium jamur tiram untuk skala produksi yang lebih besar. Komposisi medium F2 pada dasarnya sama dengan log produksi F3. Yang membedakannya hanya kapasitas/bobot medium. Log tebar biasanya dibuat dengan bobot 0,5 kg.

Komposisi Medium yang digunakan yaitu serbuk kayu : dedak : jagung : kapur  (CaCO3) : NPK dengan perbandingan 100 : 10 : 5 : 2,5 : 1.

Proses pembuatan :



  • Semua bahan dicampurkan sambil ditambahkan air. Banyaknya air disesuaikan hingga medium kompak yaitu ketika dikepal tidak terurai dan ketika diperas tidak mengeluarkan air.
  • Sebanyak 0,5 kg medium selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik tahan panas ukuran 1 kg kemudian padatkan dan ditutup dengan mengikatnya menggunakan karet sambil menyelipkan kapas/kapuk pada bagian atas.
  • Sterilisasi selama tidak kurang dari 4 jam.  Setelah steril,  simpan log di tempat yang bersih.
  • Setelah dingin inokulasikan miselium jamur tiram yang berasal dari botol selai/saus.


Bibit Jamur F3 (Bibit Produksi)


Selanjutnya bibit jamur F2 diturunkan lagi menjadi bibit jamur F3. Proses ini bertujuan untuk memperbanyak pertumbuhan miselium dari bibit F2. Kemudian hasil dari bibit F3 biasanya digunakan untuk pembibitan pada media tanam jamur yang biasanya menggunakan baglog berisi serbuk gergaji kayu.

Bibit Jamur F4 (Bibit Produksi/Baglog)


Baglog merupakan pengembangan dari bibit F3 yang ditanam di dalam baglog. Rata-rata setiap botol bibit F3 bisa dikembangkan dalam 40 baglog jamur. Penanaman bibit dilakukan dengan cara memasukan bibit ke dalam leher baglog hingga penuh. Proses ini membutuhkan ketelitian dan peralatan yang serba steril, agar bibit yang dikembangkan tidak terkontaminasi organisme lain. Biasanya baglog disebut juga dengan bibit siap tanam atau bibit yang biasa dibudidayakan petani di rumah kumbung jamur.

Semoga informasi pembibitan jamur ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca sebelum akhirnya mempelajari cara budidaya jamur selanjutnya. Bekali diri Anda dengan pengetahuan di bidang jamur, dan mulailah berbisnis jamur sekarang juga.

Istilah-Istilah Didalam Dunia Jamur

Istilah-Istilah Didalam Dunia Jamur



Pada budi daya jamur dikenal adanya istilah bibit 0, F1, F2 dan Baglog. Bagi petani jamur, istilah-istilah tersebut sudah bukan menjadi hal yang asing. namun bagi masyarakat yang masih awam masih banyak yang salah penafsiran. Oleh sebab itu maka perlu menjelaskan akan hal tersebut, agar dapat membantu dalam dunia usaha ini.

Berikut ini adalah daftar istilah yang terkait dengan dunia jamur:


1. Spora
Sel kelamin yang dihasilkan secara generatif atau seksual oleh jamur berfungsi untuk berkembang biak. Secara teknis fungsi spora sama dengan biji pada tanaman tingkat tinggi yaitu memudahkan untuk persebaran dan mempertahankan keturunan. Apabila spora jatuh pada tempat yang cocok untuk tumbuh maka spora akan berkecambah membentuk hifa.

2. Hifa
Bentukan seperti benang-benang halus yang merupakan bagian dari jamur dan termasuk dalam tubuh vegetatif. Hifa adalah istilah yang digunakan untuk benang yang tunggal, apabila jumlahnya banyak dan tersusun rapat disebut misellium.

3. Misellium
Merupakan kumpulan dari hifa-hifa yang membentuk masa rapat ataupun membentuk kumpulan koloni. Contoh misellium yaitu seperti yang ada pada tempe.

4. Lamela
Merupakan bagian dari tubuh buah yang berbentuk seperti lembaran- lembaran dan terletak di bawah tudung. Pada lamela biasanya tersimpan kumpulan spora.


5. Primordia
Merupakan awal perkembangan tubuh buah jamur basidiomicetes. Istilah yang biasa dipakai dalam jamur budidaya di Indonesia yaitu pinhead. Primordia tersebut akan berkembang membentuk tubuh buah seiring berkembangnya waktu.

6. Tubuh Buah
Struktur padat bagian dari jamur yang terdiri dari batang, tudung dan bagian reproduksi. Tubuh buah merupakan bagian dari jamur budidaya yang akan dipanen dan diolah menjadi aneka olahan makanan untuk dikonsumsi ataupun diolah sebagai bahan obat.

7. Saprofit
Merupakan istilah untuk kelompok makhluk hidup yang menguraikan bahan sederhana di lingkungan tumbuhnya untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kelompok ini tidak merugikan organisme lain yang ditumpanginya sebagai inang. mereka membutuhkan inang hanya sebagai tempat untuk menempel.

8. Inang
Sebutan untuk organisme yang menjadi tempat hidup bagi organisme lain hidup. Contohnya adalah anggrek yang menempel pada pohon pinus, peran pohon pinus adalah sebagai inang. Contoh lain yaitu tumbuhan teh sebagai inang bagi tumbuhan benalu. Jamur juga memerlukan kayu ataupun media lainnya sebagai inangnya.

9. Inokulasi
Penanaman bahan atau bibit organisme pada media buatan atau inang yang berfungsi sebagai media pertumbuhan. Istilah dari inokulasi lainnya adalah penularan karena pada proses perkembangannya seperti menular. Inokulasi dalam budi daya jamur konsumsi ataupun tanaman lainnya dan juga pada tanaman berkhasiat obat khususnya harus dilakukan secara aseptik dan steril untuk menghindari terjadinya kontaminasi jamur ataupun mikroba yang tidak diinginkan.

10. Inkubasi
Merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut penyebaran atau pembiakan misellium jamur setelah proses inokulasi. Pada masa inkubasi ini misellium akan bertambah banyak dan rapat pada media tumbuhnya.

11. Aseptik
Kondisi yang bebas dari organisme terutama mikroba yang tidak diharapkan karena kehadirannya akan mengganggu atau merusak pertumbuhan organisme inti yang dibiakkan dan dipelihara. Aseptik merupakan istilah lain dari steril. Penanaman secara aseptik yaitu merupakan penanaman secara steril tanpa adanya kontaminasi dari organism lain.

12. Septik
Kondisi lingkungan yang mengandung banyak organisme atau mikroba yang dapat mencemari  ataupun mengkontaminasi organisme inti yang diinginkan. Istilah septik ini juga teelah umum dimasyarakat digunakan untuk penampungan kotoran (septic tank) karena kondisinya memang sangat kotor dan tentunya mengandung banyak penyakit merugikan.

13. Kontaminasi
Kondisi lingkungan dimana terdapat organisme ataupun mikroba lain yang tidak diharapkan karena mencemari dan mengganggu pertumbuhan organisme inti. Kontaminasi dapat terjadi karena proses sterilisasi yang kurang sempurna atau cara inokulasi yang tidak aseptic. Kontaminasi juga bias disebabkan karena lingkungan yang kotor dan tercemar.

14. Kontaminan
Sebutan untuk Organisme penyebab terjadinya kontaminasi. Contohnya Trichoderma yang ditemukan pada kultur Pleurotus.

15. Isolasi
Yaitu pemurnian organisme yang dikumpulkan secara spesifik sesuai jenisnya yang sama. Biasanya isolasi juga istilah yang digunakan untuk pemindahan dari ekvitro ke invitro yang steril. Contohnya pembuatan biakan murni pada jamur tiram yang langsung diambil dari alam.

16. Sterilisasi
Proses pemurnian medium dari organisme-organisme yang dilakukan dengan cara eliminasi ataupun pemusnahan. Sterilisasi umumnya dilakukan secara fisik, kimiawi ataupun radiasi. Cara yang sering dilakukan dalam sterilisasi adalah dengan cara pemanasan seperti direbus, dikukus ataupun dengan menggunakan alat autoklaf bertekanan.

17. PDA
Potato Dextrose Agar, adalah salah satu media tumbuh yang biasa digunakan untuk kultur cendawan. Komposisi media PDA ini terdiri dari ekstrak kentang, gula golongan monosakarida dektrose serta agar yang berperan sebagai pemadat media.

18. Bibit F0
Adalah bibit asal yang diperoleh dari pemilihan jamur (bagian tubuh buah) yang unggul.
Jamur yang telah dipilih kemudian akan diisolasi sporanya dalam keadaan yang steril. Isolasi spora tersebut dilakukan pada cawan Petridis yang berisi media PDA (Potato Dextrose Agar). Spora kemudian dikecambahkan dan akan membentuk hifa (benang halus cendawan). Hifa menjadi semakin kompleks yang akan tumbuh membentuk misellium (kumpulan hifa). Tahaptersebut yang dikenal sebagai bibit induk (F0). Bibit F0 ini tidak bias langsung ditanam untuk budi daya jamur tetpi dkembangkan dulu untuk diturunkan menjadi bibit F1 baru akan siap digunakan untuk budi daya jamurnya. Untuk melaakukan proses ini diperlukan keterampilan yang hanya dapat diperoleh dari latihan.

19. Bibit F1
Bibit F1 merupakan turunan dari induk F0 yang telah diinokulasi (ditanam) dalam media baru. Penanaman ini adalah keturunan pertama dan selanjutnya akan disebut sebagai F1 atau starter. proses ini biasanya menggunakan biji-bijian murni sebagai media tumbuh.

20. Bibit F2
Hasil dari turunan yang diturunkan dari F0 dan F1 berikutnya kemudian barulah F2, F2 adalah merupakan hasil turunan dari bibit jamur F1 (starter) yang dipindahkan ke media lain yaitu berupa campuran serbuk kayu, biji-bijian, dedak atau bekatul dan juga kapur. Penanaman tersebut adalah keturunan kedua yang disebut sebagai F2 atau dikenal sebagai bibit produksi. Bibit F2 juga memiliki sifat yang identik dengan F0 ataupun F1 yang juga masih belum bisa kita tanam untuk dapat menghasilkan jamur segar, tetapi masih diperlukan proses penurunan satu tahapan lagi yaitu tahap baglog . pada proses bibit ini biasanya tidak lagi menggunakan media biji-bijian murni untuk media tetapi juga sudah ditambah dengan media lain seperti merang padi ataupun serbuk gergaji walaupun pada kenyataannya masih ada diantara petani jamur budi daya yang masih tetap menggunakan biji-bijian murni sebagai media tanamnya.

21. Baglog
Merupakan media tanam untuk jamur produksi. Pada baglog ini nantinya akan dikondisikan agar jamur dapat tumbuh optimal. baglog berupa kantung (bag) media yang berbentuk kayu gelondongan (log). Pada plastik media baglog ini akan dilubangi atau sobek, agar jamur dapat tumbuh pada lobang atau sobekan tersebut.

Bibit baglog disebut juga sebagai bibit produksi dihasilkan dari turunan bibit starter F2 yang telah dipindahkan ke media baru yang lainnya sehingga menjadi keturunan ketiga (F3). Mulai dari tahap baglog inilah sudah tida lagi disebut sebagai bibit tetapi telah menjadi media produksi yang disebut Baglog. Proses pembuatan baglog ini tidak sesulit seperti membuat penurunan bibit F0, F1 ataupun F2.

Bibit pada baglog ini sudah tidak layak untuk diturunkan lagi jadi baglog harus langsung dibudidayakan untuk menghasilkan jamur tiram segar. Bagi para pemula biasanya akan memulai usaha budi daya jamur tiram ini dengan cara membudidayakan baglog yang telah mereka beli dari para penyedia.

22. Autoclave
Autoclave atau dikenal juga sebagai alat presto adalah alat masak yang mampu menghasilkan uap panas yang bertekanan tinggi, sehingga dapat digunakan untuk proses sterilisasi berbagai peralatan laboratorium termasuk juga untuk sterilisasi bibit jamur tiram. Namun demikian proses sterilisasi ini harus dilakukan dengan suhu dan tekanan yang sesuai agar menghasilkan bibit yang bagus.

23. Boiler
Boiler Jamur Tiram Putih merupakan suatu alat yang digunakan untuk menghasilkan uap panas bertekanan tinggi untuk selanjutnya akan dialirkan ke steamer. Boiler dan steamer merupakan satu bagian alat yang penting digunakan untuk proses sterilisasi pada baglog jamur tiram putih. Metode yang banyak digunakan adalah dengan cara mengukus ataupun diberi uap panas sehingga suhu media mencapai 100°C, suhu media tersebut akan dipertahankan hingga 4 jam untuk memastikan panas uap telah membunuh semua mikroba yang ada sehingga media menjadi steril. Penggunaan alat ini cukup efektif dan hemat dalam penggunaan bahan bakar. Penggunaan boiler dengan kapasitas sekitar 100 liter akan mampu mensterilkan sekitar 900 baglog media jamur dengan waktu kurang lebih 6 jam, dan hanya akan mengabiskan 1,5 tabung LPG yang berukuran 12kg.

24. Steamer
Steamer Jamur adalah alat yang digunakan untuk mengukus baglog. Penggunaan steamer harus tersambung dengan boiler. Cara kerja steamer ini adalah agar bisa mempertahankan dan menyimpan uap panas sehingga dapat digunakan untuk mensterilkan media baglog secara optimal. Bahan untuk pembuatan steamer bermacam-macam diantaranya yaitu menggunakan pasangan bata, plat baja, beton, serta ada juga yang campuran.

25. Press Baglog
Penggunaan press Baglog lebih efektif dan efisien karena serbuk tidak dimasukkan plastik lebih dulu seperti press baglog pada umumnya, tetapi plastik akan langsung dipasang pada penjepit plastik dan akan langsung diisi, kemudian setelah itu langsung di press. Proses satu Baglog hanya memerlukan waktu sekitar 40 sampai 60 detik.

26. Spinner Keripik Jamur
Spinner Keripik Jamur merupakan suatu alat khusus yang digunakan untuk meniriskan dan mengeringkan minyak dari keripik jamur  yang digoreng.

27. Gas Fryer/ Deep Fryer
Gas Fryer atau dikenal juga sebagai Deep Fryer adalah alat penggorengan. Alat ini dapat digunakan untuk menggoreng jamur tiram putih saat membuat keripik jamur. Dengan menggunakan alat ini hasilnya akan lebih optimal karena dapat lebih matang secara menyeluruh.


Itulah beberapa Istilah-Istilah Didalam Dunia Jamur. Bagi orang awam yang ingin belajar berternak jamur, perlu mengetahui istilah-istilah diatas. Semoga artikel ini bermanfaat.

Ada 8 Jenis Jamur Paling Mematikan Di Dunia

Ada 8 Jenis Jamur Paling Mematikan Di Dunia




Jamur menjadi salah satu makhluk hidup yang masuk dalam kingdom Fungi, di mana juga menjadi konsumsi manusia dengan khasiat yang baik bagi tubuh. Selain itu jamur menjadi konsumsi utama bagi para vegetarian sebagai pengganti daging karena memiliki tekstur mirip dengan daging dan rasa yang lezat. Namun sebaliknya terdapat beberapa jamur paling berbahaya di dunia dengan racun yang sangat mematikan dan mampu menyebabkan kematian.

Jamur apa sajakah itu, adabaiknya para pecinta jamur mengetahuinya

1. The Death Cap




The Death Cap atau disebut dengan Amanita phalloides termasuk dalam spesies jamur paling berbahaya di Dunia. Jamur ini termasuk salah satu genus Amanita yang tersebar luas di Eropa, serta saat ini bahkan sudah tumbuh di beberapa negara Asia Tengah dan Afrika Utara.

Racun yang terdapat dalam jamur ini sangat berbahaya, yang mana mampu menyebabkan kematian hanya dengan memakan 30 gram bagian dari jamur ini. Selain itu sudah terdapat beberapa korban meninggal dan harus ditransplantasi liver untuk menangani penyebaran racun jamur ini dalam tubuh. 


2. Podostroma Cornu-damae




Podostroma Cornu-damae juga menjadi jamur yang tersebar luas di Jepang dan termasuk jamur paling beracun di Dunia. Jamur yang berasal dari genus Podostroma ini memiliki bentuk yang unik dan memiliki warna merah menyala yang menarik mata. Selain itu, jamur ini sudah menyebabkan berbagai macam kasus keracunan di Jepang yang cukup fatal, meskipun tidak pernah menyebabkan kematian. 


3. Conocybe Filaris




Conocybe filaris adalah spesies jamur yang tersebar luas di pesisir Pasifik Amerika Utara, serta ditemukan juga di Eropa dan Asia. Bentuk fisik dari jamur ini seperti jamur pada umumnya dengan adanya kap dan berwarna kuning kecoklatan serta mampu tumbuh hingga ukuran 3 cm.

Sementara racun yang terkandung dalam jamur ini berupa mycotoxin, seperti halnya dalam jamur death cap. Racun ini menyerang liver manusia dan hewan serta mampu menyebabkan kematian. 

4. Jack O Lantern




Jack O Lantern atau yang juga disebut dengan Omphalotus olearius merupakan jenis jamur beracun yang tersebar di area hutan Eropa dan juga ditemukan di Afrika Selatan serta Amerika Serikat. Spesies jamur ini memiliki warna orange kecoklatan serta memiliki bentuk seperti jamur chanterelles yang dapat dimakan.

Racun yang terkandung dalam jamur ini adalah Illudin S, di mana racun ini dapat mengakibatkan gejala muntah, diare dan keram pada tubuh.

5. Clytocybe Dealbata




Clitocybe dealbata termasuk jenis jamur yang tersebar di Eropa dan Amerika Utara, terutama hidup pada area padang rumput. Bentuk fisik dari jamur ini seperti corong dengan warna putih dan mampu tumbuh hingga berukuran 2-4 cm.

Sedangkan racun yang terkandung di dalamnya berupa muscarine, yang mana menyebabkan keringat berlebih, mual dan diare, maka dari itu jamur ini juga sering disebut dengan sweating mushroom.

6. Deadly Dapperling




Deadly Dapperling atau bernama latin Lepiota brunneoincarnata, yang mana jamur ini tersebar luas di Eropa dan area iklim sedang seperti Asia Tengah dan Tiongkok. Jamur ini tumbuh pada area padang rumput, taman bahkan pekarangan dan sering dikira sebagai jamur yang dapat dimakan.

Kap dari jamur ini mampu berkembang antara 2,7-4 cm dengan warna dominan putih kecoklatan. Selain itu terkandung alpha amanitin, di mana menyebabkan terjadinya permasalahan pencernaan, mual, muntah disertai dengan gangguan liver beberapa hari kemudian.

7. Galerina Marginata




Galerina marginata atau yang juga disebut dengan Autumn Scalp ini menjadi salah satu jamur berbahaya yang tersebar di Amerika Utara, Eropa, Jepang dan Australia. Jamur ini mempunyai warna coklat keputihan dan mampu tumbuh antara 1,7 hingga 4 cm pada batang pohon pinus lapuk.

Sementara racun yang terkandung dalam adalah amatoxin yang mana mampu menyebabkan kerusakan liver dan bertanggung jawab atas beberapa kasus kematian yang ada di Eropa. 


8. Deadly Webcap




Terakhir ada spesies bernama Deadly Webcap, merupakan jamur beracun yang asli dari Eropa dan Amerika Utara, sementara habitatnya berada di area dataran tinggi dengan kelembapan yang tinggi. Kenampakan fisik jamur ini seperti jamur pada umumnya, tetapi memiliki keseluruhan tubuh berwarna coklat.

Jamur bernama latin Cortinarius rubellus ini mempunyai racun mematikan yang mengakibatkan kerusakan ginjal, serta mengharuskan korbannya untuk transplantasi ginjal dalam beberapa tahun ke depan. 


Itulah delapan jamur paling membahayakan di alam. Kalau ketemu, jangan sembarang cabut dan makan ya.

9/13/2019

Manfaat Jamur Shitake Yang Mengejutkan

Manfaat Jamur Shitake Yang Mengejutkan


Jamur pada dasarnya bukanlah buah atau sayuran, bahkan tidak termasuk pada kategori tumbuhan karena tidak memiliki daun dan akar. Jamur termasuk dalam tipe parasit fungus yang dapat tumbuh pada organisme lainnya termasuk manusia dan tumbuhan. Namun tidak semua jamur merugikan, beberapa jenis jamur kaya akan nutrisi dan dapat dimakan salah satunya jamur shiitake (hioko) atau yang juga sering ditulis sebagai jamur shitake.

Apa itu jamur shitake?

Jamur shitake adalah salah satu jenis jamur yang dapat dikonsumsi dan sudah terkenal selama ribuan tahun. Kebiasaan konsumsi jamur shitake bermula pada wilayah Asia Timur di mana selain sebagai bahan makanan, jenis jamur ini juga digunakan sebagai bahan obat-obatan.  Jamur shitake pada umumnya dikenal memiliki efek antiviral dan antibakterial serta dapat memperbaiki inflamasi.

Kandungan nutrisi pada jamur shitake

Satu butir jamur siitake pada umumnya memiliki ukuran 5-10 cm dengan berat sekitar empat gram. Setiap 15 gram jamur shitake mengandung empat kalori yang berasal dari serat dan gula, serta mengandung satu gram protein. Dengan jumlah takaran yang sama, jamur shitake juga membantu memenuhi kebutuhan harian dari vitamin dan mineral di antaranya:


  • Vitamin B2 – mencukupi 11% kebutuhan harian
  • Vitamin B3 – mencukupi 11% kebutuhan harian
  • Vitamin B5 – mencukupi 33% kebutuhan harian
  • Vitamin B6 – mencukupi 7% kebutuhan harian
  • Vitamin D – mencukupi 6% kebutuhan harian
  • Selenium – mencukupi 10% kebutuhan harian
  • Tembaga – mencukupi 39% kebutuhan harian
  • Mangan – mencukupi 9%  kebutuhan harian
  • Zinc – mencukupi 8%  kebutuhan harian
  • Folat – mencukupi  6% kebutuhan harian

Manfaat jamur shiitake bagi kesehatan

Manfaat kesehatan utama dari konsumsi jamur shiitake berasal dari kandungan nutrisi penting dan beberapa komponen senyawa yang terkandung di dalamnya. Berikut beberapa manfaat kesehatan dari konsumsi jamur shiitake:


  1. Menjaga kesehatan jantung – jamur shiitake memiliki komponen khusus untuk membantu mengontrol kolesterol darah di antaranya eritadenine (menegah pembentukan kolesterol berlebih), sterols (mencegah penyerapan kolesterol) dan beta-glucan (jenis serat yang dapat menurunkan kadar kolesterol).
  2. Memperkuat sistem imun tubuh – hal dikarenakan terdapat beberapa komponen seperti serat  dan beberapa senyawa seperti asam oksalat, lentinan, centinamycin (anti-bakteri) serta eritadenine (antivirus) yang terdapat dalam jamur. Karena kandungan yang cukup banyak untuk melawan kuman, para peneliti juga berpendapat bahwa obat yang berasal dari jamur shitake dapat menjadi alternatif penggunaan antibiotik.
  3. Mencegah kanker – lentinan yang merupakan salah satu kandungan jamur shiitake dikenal sebagai zat anti-inflamasi yang efektif dalam memperbaiki kerusakan tubuh. The American Cancer Society juga berpendapat lentinan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan efeknya akan lebih kuat apabila sel kanker tersebut masih dalam fase tumor.
  4. Mencegah obesitas – komponen jamur shiitake seperti eritadenin memiliki efek mengurangi lemak, disamping itu, komponen b-glucan juga dapat meningkatkan rasa kenyang dalam mengurangi penyepan lemak. Salah satu penelitian pada tikus obesitas menunjukan asupan serbuk jamur shiitake dapat mengurangi timbunan dan masa lemak pada tubuh tikus tersebut hingga 35%.
  5. Menjaga kesehatan otak – jamur shiitake memiliki kandungan vitamin B yang cukup tinggi sehingga cukup mengatasi gangguan kognitif akibat defisiensi vitamin B. Konsumsi jamur shitake dapat membantu keseimbangan hormon otak dan membantu otak dalam berkonsentrasi.

Cara mengonsumsi jamur shitake

Jamur shiitake pada umumnya dijual dengan keadaan dikeringkan, sehingga perlu direbus dalam air hangat sebelum diolah.  Jika Anda membeli dalam bentuk segar, pada umumnya bagian stem atau batang jamur tidak dimakan. Jamur shiitake dapat diolah menjadi tumisan ataupun dimasak dijadikan sup.

Namun perlu diingat bahwa kandungan senyawa dan vitamin dari jamur shiitake akan mudah berkurang apabila dimasak dalam suhu terlalu panas. Semakin sedikit proses pemasakan semakin mungkin kandungan nutrisi jamur yang bertahan. Jamur shitake juga dapat dikonsumsi mental namun pastikan bahwa sudah dicuci bersih.

Pada umumnya jamur shitake aman untuk dikonsumsi siapa saja. Pada beberapa orang, lentinan dapat memicu reaksi alergi pada kulit atau yang dikenal dengan shiitake dermatitis. Kondisi tersebut juga dapat terjadi jika seseorang mengonsumsi jamur shiitake terus-menerus dalam waktu yang lama. Selain itu juga terdapat reaksi alergi lainnya seperti sakit perut dan memicu pembengkakkan persendian pada penderita encok.

Manfaat Makan Jamur Dan Resikonya Bagi Kesehatan

Manfaat Makan Jamur Dan Resikonya Bagi Kesehatan



Dalam dunia makanan, jamur masuk dalam golongan sayur-sayuran, meskipun secara teknis jamur bukanlah tumbuhan. Namun demikian, jamur mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Selain itu jamur juga rendah kalori dan sumber serat yang baik. Mengonsumsi jamur dapat membantu menurunkan risiko obesitas, diabetes, hingga menjaga kesehatan kulit dengan kandungan antioksidannya.

Kandungan nutrisi di dalam jamur
Jamur adalah tumbuhan yang bisa hidup di alam liar dan juga dibudidayakan. Tumbuhan ini sering didambakan sebagai makanan diet dan mudah diolah, baik itu sebagai makanan segar maupun makanan kaleng. Jamur yang paling sering dikonsumsi adalah jamur putih, atau jamur shitake.

Menurut Health Line, jamur memang rendah kalori namun kaya akan protein, serat, dan vitamin, serta mineral. Selain itu, jamur juga mengandung antioksidan, selenium dan polisakarida serta vitamin D2 (ergokalsiferol).

Manfaat jamur bagi kesehatan

1. Jamur dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh
Pada pengobatan tradisional cina, jamur shitake digunakan untuk membuat obat flu. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak jamur shitake dapat melawan virus dan meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi akibat bakteri atau jamur.

Kemudian, jamur shitake dan jamur oyster mengandung beta-glukan, salah satu polisakarida yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Pada sebuah studi, 52 orang yang mengonsumsi satu atau dua jamur kering dalam satu bulan, fungsi kekebalan tubuhnya meningkat, dan risiko terjadinya peradangan menjadi berkurang.

2. Menghambat pertumbuhan sel kanker
Jamur kaya akan antioksidan yang membersihkan tubuh dari radikal bebas. Radikal bebas yang ada dalam tubuh berpotensi menyebabkan penyakit kanker. Beta-glukan pada jamur juga digunakan sebagai salah satu perawatan kemoterapi atau terapi radiasi.

Walaupun tidak membunuh sel kanker, beta-glukan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, beta-glukan juga mengatasi efek samping mual akibat kemoterapi atau terapi radiasi.

Kemudian, lima studi yang menganalisis 650 pasien kanker lambung yang menggunakan lentinan (salah satu kandungan pada jamur) saat kemoterapi menemukan bahwa lentinan meningkatkan kesehatan mereka. Vitamin D pada jamur juga terbukti mencegah pertumbuhan sel kanker dan folat pada jamur juga berperan penting dalam sintesis dan perbaikan DNA, sehingga mencegah terbentuknya sel kanker dari mutasi DNA.

Sayangnya, manfaat dari jamur ini mungkin tidak berefek pada semua pasien kanker.

3. Menurunkan kolesterol tinggi
Kandungan beta-gukan, eritadenine, dan chitosan pada jamur juga membantu menurunkan kolesterol. Sebuah studi dilakukan pada orang obesitas yang melakukan diet dengan jamur. Hasilnya menunjukkan bahwa mengganti daging dengan jamur selama 3 kali seminggu, dapat meningkatkan HDL (kolesterol baik) sebanyak 8%, mengurangi trigliserida sebanyak 15 persen, dan menurunkan berat badan sebesar 3,6 persen.

4. Sehat bagi jantung
Serat, kalium, dan vitamin C pada jamur berkontribusi menjaga tekanan darah dan kolesterol sehingga menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler dan hipertensi.

Resiko Memakan Jamur Bagi Kesehatan

Tidak semua jamur aman untuk dikonsumsi. Ada beberapa jenis jamur yang mengandung racun dan dapat membahayakan tubuh. Beberapa kemungkinan efek buruk jamur tersebut bila dikonsumsi adalah sebagai berikut.

1. Keracunan
Keracunan bisa terjadi ketika mengonsumsi jamur yang terkontaminasi Camplylobacter jejuni, yaitu bakteri yang bisa muncul pada jamur. Dilansir dari Live Strong, Al Wagner dan Texas Agricultural and Mechanical College, keracunan ini menyebabkan mual, diare, atau kram perut.

Mengonsumsi jamur liar seperti jamur amanitas dan jamur cokelat dapat menyebabkan kematian. Sebuah studi juga menemukan bahwa beberapa jamur liar mengandung logam berat dan bahan kimia berbahaya.

2. Meningkatkan risiko berbagai penyakit
Beta-glukan yang terdapat pada jamur memang dapat mencegah berbagai penyakit. Namun, kelebihan beta-glukan dalam tubuh akan meningkatkan risiko terkena penyakit lupus, asma, rematik, dan multiple sclerosis. Namun hingga kini, penelitian belum menyimpulkan seberapa banyak kandungan beta-glukan dapat menyebabkan penyakit-penyakit tersebut.

Jamur yang tumbuh di area industri, kemungkinan besar mengandung arsenik yang sebaliknya dapat meningkatkan penyakit kanker.

3. Psikosis
Menurut National Institute on Drug Abuse, salah satu jamur, yaitu psilocybin (magic mushroom) dapat menyebabkan halusinasi, perilaku irasional, persepsi penglihatan atau suara yang menyimpang, menjauhkan diri dari orang lain dan lingkungan.

Perubahan psikosis itu terjadi setelah 20 menit dikonsumsi dan efeknya bisa bertahan hingga enam jam. Selain itu, mengonsumsi jamur ini dapat menyebabkan kelemahan otot, mengantuk, mual, muntah, dan ataksia (kehilangan kendali atas fungsi tubuh).

4. Alergi
Spora yang dihasilkan oleh beberapa jamur dapat menyebabkan reaksi alergi ekstrem pada orang tertentu. Spora tersebut terbang di ke udara di lingkungan yang lembap. Apabila tercium oleh orang yang memiliki alergi, spora jamur akan menyebabkan infeksi pernapasan, penyakit asma, atau paru-paru.

Untuk itu, agar terhindar dari efek buruk jamur, pastikan Anda hanya mengonsumsi jamur yang dijual di tempat terpercaya. Jangan sembarangan mengonsumsi jamur yang tumbuh di lingkungan rumah Anda, maupun saat Anda sedang camping di kebun atau hutan. Hindari mengonsumsi jamur yang tidak Anda ketahui jenisnya. Kemudian pastikan pengolahan jamur dilakukan dengan baik (dicuci dan dimasak).

Wah, Ternyata Ada Jamur Bercahaya!

Wah, Ternyata Ada Jamur Bercahaya!



Ternyata ada loh jamur yang bisa mengeluarkan cahaya di kegelapan atau bisa disebut glow in the dark. Jamur ini ditemukan oleh Ahli Jamur asal Belanda, Luis Morgardo dibantu Jozsef Geml yang seorang Profesor Universitas Leiden sekaligus Peneliti di Herbarium Nasional BElanda.


Jamur ini menghasilkan cahaya langka akan tetapi eksis di belahan dunia tertentu. Fenomena ini disebut bioluminescenc dan hanya bisa dilihat di daerah yang gelap di dalam hutan.

Menurut Morgardo, bioluminescenc pada jamur merupakan hasil dari proses oksidasi dan belum didokumentasikan dengan baik. Bioluminescenc merupakan strategi jamur untuk menarik serangga sehingga dapat menyebarkan sporanya. Di hutan hujan tropis yang minim angin untuk menyebarkan spora, serangga sangat berharga.

Keren juga yah misal ada banyak. Mungkin serasa di dunia Avatar di planet Titan haha.